Saturday, February 7, 2009

Alun-alun Bangil pada malam hari

Bangil Kota Bordir (BANGKODIR)

Pendopo Alun-alun Bangil. 

Monday, December 22, 2008

Kantjil Mas

Terletak disebelah utara alun-alun, tepatnya ke arah Kalianyar. Merupakan perusahan swasta pertama terbesar di Bangil. Konon pabrik ini berdiri sejak penjajahan Belanda, menurut cerita pak 'SAKERA' dulu bekerja di pabrik ini. Tidak jelas apa produk yang dihasilkan oleh pabrik ini, dari cerita orang tua dulu, pabrik ini digunakan untuk mengolah gula. Di tahun 80-90 an, pabrik ini terkenal dengan produknya 'selimut rumah sakit' selimut putih bergaris biru, juga memproduksi sarung dengan merk 'Kantjil'. 

Entah mengapa hingga pabrik 'Kantjil Mas' ini sampai bangkrut, sampai aset-asetnya dijual. Dari sebagian areal pabrik sebelah selatan dan lapangan sepak bola di seberang jalan ikut dijual juga. Selama gedung pabrik tidak beroperasi pernah juga digunakan untuk lapangan 'Badminton'. Hingga tersisa aset pabrik di sebelah utara saja (photo bawah). Sampai sekarang pun, pabrik ini tidak beroperasi lagi.

Kondisi pabrik 'Kantjil Mas' sekarang

Wednesday, October 22, 2008

Jembatan Kedung Larangan


Jembatan yang ada di sebelah timur kota Bangil, tepatnya sebelah barat Masjid Manarul. Jembatan Kedung Larangan yang dibangun sejak jaman Belanda (begitu cerita yang saya terima) tapi bukan berarti jembatan bikinan Deandles (Anyer-Panarukan). Kalau jembatan bikinan Deandles berada disebelah selatan jembatan ini (tapi sudah tidak ada). Jembatan ini (lama) masih saja dilewati kendaraan satu arah (dari arah barat) sedang dari arah timur menggunakan jembatan baru yang di bangun oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1988/1989.

Meskipun sudah lama dibangun, tapi jembatan buatan Belanda ini masih terlihat kokoh meskipun kendaraan berat melewatinya. Sedang jembatan baru yang di bangun oleh Pemerintah kita (sisi selatan, terlihat ada besi penyangganya) kondisinya sudah memprihatinkan. Bila kita berdiri diatasnya dan ada kendaraan berat melewatinya (truk/peti kemas) kita akan merasakan naik turun. Bila melewati jembatan ini pada malam hari kita harus hati-hati karena pada kedua jembatan ini tidak ada penerangan.

Tuesday, October 7, 2008

Dokter Mary



Masih ingatkah dengan bangunan model Belanda ini?
Yang jelas, kalau kita masih kecil dulu apabila sakit pasti orang tua kita membawa kita ke tempat ini yang letaknya di pojok sebelah timur perempatan "Kantjil Mas" ini.

Ya, sebuah tempat praktek seorang dokter yang lebih terkenal dengan "Dokter Mary". Entah kapan terakhir bu Dokter Mary berpraktek di tempat ini, tak ada waktu yang pasti (mungkin pembaca/blogger ada yang tahu?). Sejak tidak berpraktenya bu Dokter Mary, disekeliling bangunan ini yang dulunya berpagar kawat berduri sekarang berpagar tembok. Dan mungkin juga telah berganti pemilik (saya ndak tahu).

Bangunan ini oleh pemiliknya memang sengaja dibiarkan utuh seperti aslinya dulu. Namun oleh pemiliknya sekarang ini dialih fungsi menjadi sebuat tempat makan/restoran (nampak papan nama 'pondok dahar "MANTAB"')

Saturday, September 20, 2008

Peranem Bangil



Simpang Enam atau dalam bahasa Bangil'nya PERANEM, terletak di tengah-tengah kota Bangil. Bila kita ke Bali atau ke Surabaya dipastikan kita akan melewati Peranem, hal ini juga sebagai acuan atau patokan dari pusatnya Bangil. 





 

Monday, August 25, 2008

Bekas Bioskop "Dola Buthak"


Bioskop satu-satunya di kota Bangil, yang berada di sebelah selatan Jl. A. Yani atau lebih terkenalnya daerah Panggung. Bioskop yang dimiliki oleh keluarga Mumtaz, yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan Bioskop "Dola Buthak".

Bioskop ini telah mengalami jaman keemasan, di tahun 60-70'an. Dengan diputarnya film-film India, Barat bahkan film produksi kita sendiri. Masyarakat Bangil pasti pernah masuk kedalamnya. Di tahun 80'an jamannya Pak Harto, apabila telah beredar film perjuangan seperti "Cut Nyak Dien", "Bandung Lautan Api", dll, kita sebagai siswa SD/SMP di'wajib'kan oleh guru untuk menonton film tersebut. Tiketnya juga dikoordinir oleh Bapak/Ibu guru kita :D.

Di tahun 90'an, dengan munculnya bioskop baru di daerah 'Pasar Kidul' dan 'PlaSa Bangil' dengan bangunan yang lebih baru, menjadikan bioskop ini terkenal sebagai bioskop pemutar film-film India. Seiring munculnya TV swasta, menjadikan bioskop ini tenggelam ditinggalkan oleh penonton.

Karena bangkrut, maka oleh pemiliknya dialih fungsikan menjadi tempat perbelanjaan seperti pada gambar diatas.

seputarbangil.blogspot.com

Pemangkas Rambut Sederhana


Terletak di Jalan Diponegoro (dulu Jl. Pemuda), merupakan tempat strategis karena letaknya dekat dengan Peranem.

Tempat pangkas rambut yang sangat terkenal di Bangil, mungkin berdiri sejak tahun 60'an. Yang saya ingat tahun 80'an masih tetep buka dan banyak pelanggannya dari kalangan bapak-bapak. Setelah tahun 90'an banyak berdiri pangkas rambut kecil bahkan salon yang juga melayani pria, sehingga lambat laun pangkas rambut ini menjadi tidak populer lagi di kalangan anak muda. Atau mungkin juga tidak adanya regenerasi dari pemiliknya, sehingga sampai sekarang tidak buka lagi. 
Dulu tempat ini memang strategis, tapi sekarang dengan ramainya kendaraan truk/trailer yang melintas di depannya menjadikan tempat ini jadi rawan kecelakaan.

seputarbangil.blogspot.com